Muhammad Saffaruddin, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Bali, memberikan saran mengenai pelaksanaan tarawih pertama pada bulan Ramadhan 1444 Hijriah yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

Ia meminta agar umat Muslim di Bali yang ingin melaksanakan tarawih pada tanggal 22 Maret 2023 malam untuk mengatur pelaksanaan ibadahnya agar tidak mengganggu pemeluk Hindu yang sedang melaksanakan ritual Nyepi.

Jika jarak antara rumah dengan tempat ibadah jauh, Saffaruddin menyarankan agar tarawih perdana dilaksanakan di rumah saja. Namun, jika dekat dan masjid atau musala menyelenggarakan salat berjamaah dan mendapat izin dari aparat setempat, maka tidak masalah dengan catatan pelaksanaannya tidak mengganggu.

Baca juga:  Sumber Air Mendadak Bau Kotoran Sapi, Warga Blitar Resah

Muhammadiyah menetapkan awal bulan Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada tanggal 23 Maret 2023 sehingga tarawih dilaksanakan mulai malam tanggal 22 Maret 2023, yang bertepatan dengan Hari Suci Nyepi di Bali. Pada saat Nyepi, pemeluk Hindu di Bali tidak boleh menyalakan api atau lampu, melakukan kegiatan fisik atau bekerja, keluar rumah atau bepergian, serta menikmati hiburan atau rekreasi.

Saffaruddin mengatakan bahwa jika aparat pemerintah setempat mengizinkan dan jarak rumah dengan tempat pelaksanaan tarawih berjamaah bisa ditempuh dengan berjalan kaki, maka warga Muslim bisa ikut tarawih berjamaah yang diselenggarakan di masjid atau musala dengan mengatur pencahayaan dan penggunaan pengeras suara agar tidak mengganggu pelaksanaan prosesi Nyepi.

Baca juga:  Warga Blitar Mendadak Ambruk dan Meninggal Setelah Salat di Musala SPBU

Ia mengemukakan pentingnya toleransi untuk menjaga hubungan baik antara umat beragama dan meminta agar aparat pemerintah daerah tetap solid dalam memberikan peluang, sehingga pemeluk Hindu bisa melaksanakan Nyepi dengan tenang dan umat Muslim dapat diberikan keleluasaan beribadah.

Saffaruddin juga menambahkan bahwa masjid dan musala yang menyelenggarakan salat berjamaah pada Hari Suci Nyepi akan didata agar bisa dipantau. Ia menyadari bahwa pelaksanaan tarawih perdana biasanya sangat ramai, dengan waktu persiapan dimulai sekitar jam 19.30 WITA dan selesai sekitar jam 21.00 WITA.

Baca juga:  Meriahkan Ramadan, GMC Jatim Gelar Lomba Kreasi Musik Bernuansa Islam

Oleh karena itu, ia mengimbau agar tarawih perdana tetap dapat dilaksanakan dengan tetap menghormati pemeluk Hindu yang sedang melaksanakan ritual Nyepi.


Editor: Arin Al-Aziz

Iklan