Program pemberian bantuan sosial atau bansos selalu tak pernah absen dalam rencana pemerintah ke depannya. Termasuk pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur. Namun, baru-baru ini dikabarkan ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial yang memilih mundur.

Alasannya, mereka merasa tidak nyaman dengan penempelan stiker penerima bansos di depan rumah. Banyak juga yang beralasan malu. Daripada tempat tinggal mereka ditempeli stiker keluarga tidak mampu, mereka lebih memilih melepaskan status sebagai KPM bansos.

Ratusan Penerima Bansos di Blitar Pilih Mundur Karena Malu Rumahnya Ditempeli Stiker Keluarga Miskin

Sugiyono, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Blitar mengungkap bahwa hingga awal tahun 2023, telah tercatat sebanyak 223 KPM bansos yang menyatakan mengundurkan diri. Rata-rata alasan pengunduran diri tersebut karena mereka menolak rumahnya ditempeli stiker. Mereka memiluh mengundurkan diri dengan membuat surat pernyataan. Begitu jelas Sugiyono pada wartawan.

Baca juga:  Dituduh Maling Kambing, Pria di Blitar Tewas Dihakimi Massa

Pemkot Blitar melakukan pemasangan stiker di setiap tempat tinggal KPM guna kelancaran pelaksanaan program bansos. Stiker denngan redaksional ‘Keluarga ini Kurang Mampu dan Penerima Bansos’ wajib ditempat di depan rumah.

Stiker tersebut rata-rata tertempel pada bagian depan rumah, terutama di atas pintu yang mana siapapun yang bertamu ke rumah akan mudah melihatnya. Keluarga yang rumahnya dipasangi stiker merupakan keluarga yang secara berkala menerima bantuan beras sejahtera daerah (Rastrada), bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT).

Baca juga:  Rekomendasi Ngabuburit Ramadhan yang Bermanfaat

Adanya stiker tersebut diharapkan bisa mencegah terjadinya penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran. Sugiyono mengatakan, total target pemasangan stiker di rumah KPM bansos Kota Blitar sebanyak 16.500.

Tercatat pemasangan stiker penerima bansos sudah mencapai 13.654 rumah hingga awal tahun 2023. Pemasangan ini akan terus berjalan hingga target yang diharapkan tercapai. Sugiyono juga mengungkap bahwa KPM yang menolak pemasangan stiker dan mengundurkan diri memiliki ekonomi yang sudah lebih baik.

Rata-rata kondisi ekonomi mereka sudah meningkat lebih baik. Atas pertimbangan tersebut, Dinas Sosial langsung mengabulkan permintaan pengunduran diri.

Baca juga:  Dianggap Gagal di Jawa Tengah, Mampukah Ganjar Memimpin Indonesia?

Editor: Luthfia Azarin

Iklan