Warga Blitar kembali digegerkan dengan rusaknya puluhan nisan yang ada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Lingkungan Glondong Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Diduga, perusakan ini dilakukan orang tidak dikenal. Dari hasil pendataan, peristiwa misterius ini menyebabkan sebanyak 56 nisan rusak parah.

Perusakan terjadi pada nisan yang memiliki ukuran besar. Tiba-tiba saja, nisan-nisan tersebut telah ditemukan dalam kondisi yang berantakan. Dugaan perusakan nisan saat ini sedang diselidiki aparat kepolisian.

Uniknya, orang tak dikenal yang diduga sebagai pelaku perusakan nisan meninggalkan pesan yang mengatasnamakan malaikat penjaga kubur. “Kami sudah menerima laporan, dan saat ini sedang ditindaklanjuti,” kata Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Tika Pusvita pada Kamis (16/2/2023).

Baca juga:  Pengungsi Rohingya di Blitar dan Tulungagung, Kini Menikahi Warga Lokal

Ada Surat dari Malaikat Penjaga Kubur

Peristiwa perusakan nisan ini diketahui terjadi sejak hari Selasa (14/2/2023). Konstruksi beberapa nisan di area pemakaman ditemukan berantakan. Pada beberapa bagian nisan terlihat rompal, bekas dihantam benda keras. Total nisan yang rusak sebanyak 56 buah.

Di lokasi TPU juga ditemukan selembar kertas yang tertempel pada tembok makam. Surat tersebut bertuliskan pesan dengan nada peringatan:

Maaf!!! Bpk Juru Kunci/RT/RW/Kamituwo. Awal kesepakatan, Makom/Kuburan Glondong Dilarang dikijing berupa apapun. Hanya 2 batu nisan/maesan saja. Camkan! Tertanda Munkar & Nakir”.

Baca juga:  Sudah Tiga Pekan Berlalu, Pelaku Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Masih Jadi Misteri

Dalam agama Islam, Munkar dan Nakir adalah nama malaikat penjaga kubur. Surat peringatan itu jelas ditujukan kepada juru kunci makam.

Untuk kasus perusakan nisan ini, Tika mengatakan belum bisa memberikan keterangan yang lebih jauh, karena pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Kasus ini masih kami selidiki,” terangnya.

Camat Kanigoro, Aan Ernawanto membenarkan adanya dugaan perusakan puluhan nisan di TPU Satreyan. Temuan dugaan tersebut telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Aan mengatakan, perangkat desa dan tokoh masyarakat tengah rapat membahas kasus perusakan nisan.

Baca juga:  Ukir Kaligrafi Asmaul Husna Panjang 1.500 Meter, UIN Tulungagung Raih Rekor Muri

“Benar, telah terjadi dugaan perusakan nisan. Saat ini, masyarakat tengah berembug,” pungkasnya.

Editor: Luthfia Azarin

Iklan