Seorang pria asal Tulungagung terungkap suka mengumpulkan tali pocong dari orang meninggal di Selasa Kliwon, berdasarkan kalender Jawa. Beredar mitos dan cerita turun-menurun yang menyatakan bahwa seseorang akan menjadi sakti jika berhasil mengambil tali pocong yang meninggal dunia pada Selasa Kliwon.
Sutarji, pria pengoleksi tali pocong ini mengakui bahwa ada belasan tali pocong yang sudah dia ambil dari orang yang meninggal pada Selasa Kliwon. Namun, dia memperoleh tali pocong tersebut bukan dengan cara mencuri. Dia meminta langsung dari keluarga atau ahli waris jenazah.
“Saya mengambil tapi saya harus mendapat izin keluarganya. Kalau tidak boleh, ya tidak saya ambil. Tali pocong ini dapat dari orang-orang sini saja,” ucap Sutarji yang saat itu di rumahnya Dusun Jeding Kulon, RT 1 RW 1, Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Tulungangung.
Berdasarkan pengakuan dari Sutarji, dia sudah 10 tahun lebih mengumpulkan sejumlah tali pocong tersebut. Pria yang berusia 62 tahun itu sangat terobsesi untuk membuktikan mitos terkait tali pocong Selasa Kliwon.
“Ini khusus yang meninggal dunia pada Selasa Kliwon, kan ada mitos yang meninggal di hari tersebut tali pocongnya bisa menambah kesaktian,” lanjut Sutarji.
Dirinya melakukan ini hanya ingin meluruskan stigma masyarakat mengenai kesaktian dari tali pocong yang meninggal pada Selasa Kliwon yang nyatanya tidak terbukti kebenarannya.
Umumnya, menurut kepercayaan orang Jawa secara turun-menurun, orang yang meninggal pada Selasa Kliwon kuburannya perlu penjagaan selama 40 hari. Hal ini bertujuan untuk melindungi tali pocong agar tidak ada orang yang mencurinya.
“Saya mencoba untuk terus menegaskan agar tidak ada orang yang percaya dengan begituan. Percaya hanya pada Allah saja. Tali pocong juga tidak memiliki fungsi apapun, percaya Gusti Allah. Saya ingin mematahkan stigma, mati itu wajib dan semua orang pasti mengalaminya. Jika ada barang gaman seperti tali pocong buat hilang. Itu namanya khayal,” jelas Sutarji.
Mitos ini pun terbantahkan oleh Sutarji, mengingat dia juga pernah mengalami kecelakaan dan harus mendapat sejumlah jahitan di jari kelingkingnya.
“Jika tali pocong itu benar bisa membuat orang menjadi sakti, ya seharusnya pas saya jatuh saya nggak apa-apa. Ini jari saya harus dijahit, artinya ya nggak sakti, percaya hanya sama Allah saja,” tutupnya.
—
Editor: Indo Guna Santy