Apakah dari kalian di sini merupakan Millenials dan Gen Z? Generasi Z dan Milenial adalah dua kelompok yang disebut sebagai pilar pada generasi emas di 2045 mendatang. Mungkin dahulu kalian terlihat apatis dengan politik. Namun data dari Sensus di 2020 menyebutkan bahwa dengan adanya jumlah penduduk yang 25,87 persen merupakan milenial sehingga sangat berpengaruh dalam pemilu.
Generasi Milenial yang memiliki rentang lahir pada tahun 1981-1996 dengan total penduduk mencapai 69,90 juta jiwa atau setara dengan 25,87 persen dari total penduduk Indonesia. Sehingga bisa disimpulkan bahwa Generasi Z dan Milenial memiliki peran yang sangat diperhitungkan di berbagai aspek kehidupan. Sebelum lanjut membahas politik masa depan bagi para Gen Z dan Milenial, ada baiknya mengenal apa itu politik terlebih dulu.
Pengertian dan Tujuan Politik
Politik dalam artian umum, berasal dari bahasa Yunani polis yang sama dengan city atau state dalam kamus Bahasa Inggris. Kata polis ini juga mengilhami munculnya kata politicos (kewarganegaraan) dan politike techen (kemahiran berpolitik). Kemudian bangsa Romawi menggunakan istilah tersebut dan menambahkan ilmu kenegaraan.
Sementara dari KBBI, politik adalah ilmu tata negara misal sistem pemerintahan dan dasar pemerintahan. Menurut Ramlan Surbakti, politik adalah ilmu komunikasi pemerintah dan masyarakat demi kebaikan bersama. Hal ini lalu diwujudkan dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan dari semua orang yang terlibat serta terdampak politik.
Selain itu, F. Isjwara mengartikan politik sebagai bentuk perjuangan untuk mendapatkan atau cara menjalankan kekuasaan. Sedangkan menurut Kartini Kartono, politik dapat diartikan sebagai aktivitas perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang sah berlaku di tengah masyarakat. Tentunya disertai dengan niat dan tujuan yang baik untuk kepentingan bersama.
Dikutip dari detik.com tujuan dari politik adalah :
- Menerapkan kekuasaan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
- Melindungi hak dan memastikan kewajiban dan penyelenggaraan serta warga negara dan diharapkan terlaksana dengan baik.
- Mengusahakan kekuasaan sehingga dapat melaksanakan demokrasi.
Politik di Tangan Gen Z dan Milenial
Contoh perilaku politik yang bisa dilakukan oleh Generasi Z dan Milenial salah satunya berpartisipasi dalam pemilu. Dengan mengikuti pemilu, Generasi Z dan Milenial sudah ikut menyumbangkan suara ke wakil rakyat yang dirasa mewakili visi dan misinya untuk Indonesia. Tidak hanya itu, dengan adanya era digital yang semakin berkembang, para Generasi Z dan Milenial sekarang bisa menyampaikan aspirasinya dengan terbuka dan bijaksana di sosial media. Sudah banyak Generasi Z dan Milenial yang menyuarakan pendapatnya dan memengaruhi opini publik yang berkembang seperti isu keadilan sosial, isu lingkungan, dan sebagainya.
Dikutip dari antaranews.com, kemampuan Gen Z dan Milenial dalam memengaruhi publik secara umum, seperti dalam buku The Politics of Millenials : Political Beliefs and Policy Preferences of America’s Most Diverse Generation karya Stella M. Rouse dan Ashley D. Ross memberikan gambaran bahwa pandangan politik Milenial dan Gen-Z dalam berbagai isu dan bagaimana pandangan tersebut memengaruhi kebijakan politik di Amerika Serikat atau bahkan di seluruh negara.
Maka dari itu, untuk bisa merangkul Gen-Z dan Milenial masuk ke dalam politik, harus dimulai dengan pendekatan yang inovatif dan kreatif dari para senior mereka yang ada di dunia politik. Para senior juga harus lebih fleksibel dan adaptif dengan kedua generasi tersebut agar pendidikan politik tersampaikan dengan baik dan sehat. Dengan adanya perubahan cara pada politik bisa menjadi daya tarik bagi para Milenial dan Gen-Z untuk memberikan suaranya.
Untuk lebih mengetahui mengenai politik berintegritas, kamu bisa mengunjungi situs Edukasi Antikorupsi ACLC KPK. Di sini kamu bisa mempelajari tentang politik cerdas berintegritas serta prinsip antikorupsi yang juga penting dimiliki oleh Gen-z dan Milenial.