Pada tahun 2024, seluruh perlintasan kereta api di Kota Blitar telah dilengkapi dengan palang pintu dan pos penjagaan. Dari total 14 perlintasan kereta api yang ada di wilayah Bumi Bung Karno, kini semuanya telah dilengkapi dengan fasilitas tersebut, sebuah langkah penting dalam upaya meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar, Juari, menyatakan bahwa proses pembangunan palang pintu di seluruh perlintasan telah selesai. “Untuk pembangunan palang pintu sudah selesai semua, jadi alhamdulillah untuk Kota Blitar sudah tidak ada lagi perlintasan sebidang yang tidak ada palang pintu,” ungkap Juari pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Perlintasan terakhir yang dibangun oleh Pemerintah Kota Blitar terletak di Jalan Bukung. Kini, perlintasan kereta api di Jalan Bakung tersebut telah rampung dan berfungsi penuh. Juari berharap agar meskipun perlintasan telah dilengkapi dengan palang pintu, para pengguna jalan tetap berhati-hati saat melintasi perlintasan sebidang.
Dengan adanya fasilitas ini, Pemerintah Kota Blitar berharap angka kecelakaan yang melibatkan kereta api dan kendaraan dapat ditekan. Namun, Juari mengingatkan bahwa kewaspadaan dari pengguna jalan tetap menjadi kunci utama dalam mencegah kecelakaan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Blitar juga tidak ketinggalan dalam upaya meningkatkan keselamatan di perlintasan kereta api. Pemerintah Kabupaten Blitar telah menganggarkan Rp3 miliar untuk membangun 10 palang pintu perlintasan kereta api di wilayahnya. Pembangunan ini meliputi pembangunan pos penjagaan dan palang pintu perlintasan.
Agus Santosa, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar, menyatakan bahwa proyek pembangunan telah dimulai dan difokuskan pada perlintasan yang dianggap rawan kecelakaan. Salah satu lokasi yang menjadi prioritas adalah perlintasan di Jalan Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
“Kami menargetkan pembangunan selesai pada bulan Oktober, karena saat ini proses pengerjaan sudah dimulai,” tegas Agus. Dari total anggaran, sekitar Rp1 miliar dialokasikan untuk pembangunan pos pemantauan, sementara Rp2 miliar lainnya digunakan untuk pembangunan palang pintu perlintasan.
Selain itu, Kabupaten Blitar juga menerima bantuan berupa dua unit palang pintu perlintasan dari Provinsi Jawa Timur, yang akan semakin memperkuat upaya peningkatan keselamatan di wilayah tersebut. (Roz/Ali)