Sebanyak 2.343 buruh pabrik rokok dan 195 buruh petani tembakau di Kabupaten Blitar mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah Kabupaten Blitar. Setiap buruh pabrik dan petani tembakau tersebut akan menerima bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan, yang akan disalurkan selama empat bulan berturut-turut.
BLT ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2024. Penyaluran bantuan ini telah dimulai, dengan pemberian simbolis yang dilakukan oleh Bupati Blitar, Rini Syarifah, beberapa waktu lalu.
“Penerima BLT DBHCHT ini terdiri dari buruh pabrik rokok dan petani tembakau. Penyaluran BLT sudah dimulai, termasuk di salah satu pabrik rokok yang berlokasi di Desa Jatilengger Ponggok pada akhir Agustus lalu, di mana bantuan secara simbolis diberikan oleh Bupati Rini Syarifah kepada sejumlah penerima,” ungkap Yuni Urinawati, Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Blitar, pada Minggu (8/9/2024).
Buruh yang menerima BLT ini harus memenuhi kriteria tertentu, yakni memiliki KTP Kabupaten Blitar dan bekerja di pabrik rokok yang berada di wilayah Kabupaten Blitar atau di dua perusahaan rokok yang beroperasi di Kota Blitar. Bantuan ini diberikan untuk meringankan beban ekonomi para buruh, khususnya yang terdampak langsung oleh kondisi industri tembakau.
Tahun ini, Dinas Sosial Kabupaten Blitar mengalokasikan dana DBHCHT sebesar Rp3,5 miliar, seluruhnya diperuntukkan bagi pemberian BLT kepada buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok di wilayah tersebut.
“Dinas Sosial akan terus memantau proses penyaluran BLT agar bantuan ini tepat sasaran dan tidak ada penerima yang terlewatkan. Dengan langkah ini, kami berharap penggunaan DBHCHT di Kabupaten Blitar dapat lebih efektif dalam mendorong perbaikan ekonomi lokal,” tambah Yuni Urinawati.
Dengan penyaluran BLT ini, Pemerintah Kabupaten Blitar berkomitmen untuk memberikan dukungan nyata bagi para buruh dan petani tembakau di tengah tantangan ekonomi yang mereka hadapi. (Hev/San)
