Para pedagang loak dari Pasar Templek di Kota Blitar telah berhasil beralih ke tempat baru di bekas Pasar Burung Dimoro pada hari Selasa, 22 Agustus 2023. Mereka memiliki optimisme yang tinggi bahwa tempat baru ini akan menarik lebih banyak pembeli berkat luasnya area berjualan dibandingkan tempat sebelumnya.
Trenggono, salah satu pedagang loak, menyatakan keyakinannya, “Kami yakin bahwa tempat baru ini akan lebih ramai, karena area yang lebih luas dibandingkan lokasi sebelumnya.”
Lokasi baru tempat berjualan pedagang loak di bekas Pasar Burung Dimoro memang menghadirkan ruang yang lebih luas jika dibandingkan dengan lokasi sebelumnya di belakang Pasar Templek. Akses jalan bagi pembeli juga lebih lebar di lokasi baru ini.
Sebelumnya, di tempat lama, para pedagang harus berada di lorong di belakang Pasar Templek, yang mengakibatkan akses jalan bagi pembeli menjadi sangat terbatas.
Trenggono menjelaskan, “Di lokasi baru ini, akses bagi pembeli lebih baik dan luas. Pembeli yang datang dengan sepeda motor tidak perlu terburu-buru saat ingin melihat barang-barang di kios-kios pedagang.”
Ia juga menambahkan bahwa para pedagang telah mulai berpindah ke kios-kios di lokasi baru ini dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu terakhir.
Meskipun berpindah ke lokasi baru, Trenggono mengamati bahwa jumlah pembeli yang datang ke pasar loak tetap cukup banyak. Hal ini karena pasar loak berada dalam satu kawasan dengan Pasar Sapi Dimoro.
Bahkan, di lokasi baru ini, Trenggono menyaksikan keramaian terutama pada hari pasaran Pon dan Legi di Pasar Sapi Dimoro. Pada hari-hari tersebut, banyak pedagang sapi dari luar kota yang datang ke Pasar Dimoro, dan mereka sering kali juga melihat-lihat barang-barang bekas di pasar loak.
Trenggono menjelaskan, “Di lokasi baru ini, kami memiliki tambahan pembeli dari pedagang sapi, pedagang kambing, dan pedagang unggas. Meskipun awalnya hanya sebatas melihat-lihat, mereka akhirnya juga berbelanja.”
Berdasarkan hal tersebut, Trenggono meyakini bahwa pasar loak di bekas Pasar Burung Dimoro akan semakin ramai di masa mendatang.
Dia juga menambahkan, “Kami merasa bahwa pasar di sini dapat dianggap sebagai pasar yang lebih didominasi oleh laki-laki, mengingat mayoritas pengunjungnya adalah pria. Sedangkan di Pasar Templek, mayoritas pengunjungnya adalah ibu-ibu yang datang untuk berbelanja.”
Pedagang lainnya, Imam Buntahal, mengamati bahwa lokasi pasar loak yang baru memang memiliki area yang lebih luas. Akses jalan dan fasilitas parkir bagi pembeli juga lebih memadai jika dibandingkan dengan lokasi sebelumnya.
Namun, menurutnya, masih ada kebutuhan untuk menambah fasilitas, terutama ruang musala. Selain itu, ia berharap agar jalan di sisi barat lokasi bisa diaspal untuk menghindari debu.
Seperti yang diketahui, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar bertanggung jawab atas relokasi para pedagang loak dari Pasar Templek ke lokasi baru di bekas Pasar Burung Dimoro.
–
Editor: Luthfia Azarin