Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus menyebar di Blitar, menyebabkan kekhawatiran bagi peternak. Di Kabupaten Blitar, sebanyak 440 sapi terjangkit, sementara di Kota Blitar, angka kasus mencapai 39 ekor sapi.

Meski begitu, Pemerintah Kota Blitar memutuskan untuk tetap membuka Pasar Hewan Dimoro yang merupakan pasar terbesar di wilayah tersebut. Keputusan ini diambil agar pengawasan terhadap pergerakan ternak dapat lebih mudah dilakukan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Dewi Masitoh, menjelaskan bahwa penutupan pasar justru akan mempersulit pemantauan lalu lintas hewan ternak.

Baca juga:  Waspada! Sudah 99 Kasus Suspek Flu Singapura Ditemukan di Kabupaten Blitar

Selain itu, dibukanya pasar dimaksudkan juga untuk membantu perekonomian para peternak yang terdampak oleh PMK. Dewi mengungkapkan bahwa Pemkot Blitar telah melakukan vaksinasi gratis bagi ternak sehat dan akan terus memperluas program ini.

Saat ini, Pemkot Blitar telah menerima 300 dosis vaksin dari pemerintah pusat yang akan didistribusikan ke ternak yang sehat.

Pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyebaran PMK, yang kini ditemukan di tujuh kelurahan dengan kasus terbanyak di Tanggung, Ngadirejo, dan Gedog. Beberapa ternak yang terinfeksi di Kelurahan Tlumpu, Blitar, dan Ngadirejo telah sembuh.

Baca juga:  Pemkab Blitar Targetkan Realisasi PBB-P2 Tahun Ini Capai Rp 46 Miliar

Dewi mengingatkan agar peternak segera melaporkan jika ternaknya menunjukkan gejala seperti lemas atau tidak mau makan, guna mencegah kematian lebih lanjut. Penyebaran PMK kali ini lebih ganas karena gejala berupa lendir dan pilek yang menyebabkan kesulitan bernapas pada ternak. (HEV/YUN)

Iklan