Suasana haru menyelimuti Desa Plosoarang, Blitar, ketika Syauqul Muhibbin, yang lebih dikenal dengan sapaan akrab Mas Ibin, menggelar upacara sungkeman di kediamannya. Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat (PP) GP Ansor ini tidak kuasa menahan tangis saat membasuh kaki ibunda tercintanya, Nyai Hj. Almak Nunah Adib, dalam prosesi penuh makna tersebut.
Air mata Mas Ibin, yang jatuh saat bersimpuh di hadapan sang ibu, turut menggetarkan hati para kerabat dan keluarga yang hadir. Mereka, yang menyaksikan momen itu, juga tidak mampu menahan emosi, larut dalam keharuan yang mendalam. Di pangkuan sang ibu, Mas Ibin memohon restu untuk langkah besarnya dalam mencalonkan diri sebagai Wali Kota Blitar, sebuah keputusan penting yang diiringi doa dan harapan agar segala prosesnya dilancarkan dan diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Ya, saya doakan semoga semua keinginan Mas Ibin dikabulkan dan diridhoi oleh Allah,” ujar Nyai Hj. Almak Nunah Adib, ibu dari Wasekjen PP GP Ansor, dengan penuh kasih dan harapan.
Tak hanya berhenti di situ, Mas Ibin juga menunjukkan bakti dan rasa hormatnya kepada keluarga dengan membasuh telapak kaki ibu mertuanya. Tindakan ini mencerminkan betapa pentingnya restu dan doa dari orang tua dalam setiap langkah hidupnya, khususnya dalam perjalanan politik yang penuh tantangan ini.
Dalam prosesi tersebut, sang ibu tak lupa memberikan pesan-pesan bijak kepada Mas Ibin. “Harapannya agar Mas Ibin bisa menjadi pemimpin yang jujur, amanah, dan merakyat seperti Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” pesan Nyai Hj. Almak Nunah Adib, memberikan nasihat yang sarat makna dan penuh dengan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Syauqul Muhibbin, atau Mas Ibin, bersama Elim Tyu Samba, akan mencalonkan diri sebagai pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar. Pendaftaran resmi mereka ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 28 Agustus 2024. Sebelum mengajukan pendaftaran, Mas Ibin terlebih dahulu meminta restu dari orang tuanya melalui prosesi sungkeman, sebagai bentuk penghormatan dan upaya untuk meraih keberkahan dalam langkahnya.
Usai sungkeman, Mas Ibin dan Elim melanjutkan rangkaian persiapan mereka dengan melaksanakan salat Dzuhur berjamaah bersama para simpatisan di Masjid Baid Ar Rahman. Selepas itu, pasangan ini akan berziarah ke Makam Bung Karno untuk memberi penghormatan kepada Sang Proklamator, sebelum akhirnya menuju Istana Gebang.
Setibanya di Istana Gebang, mereka akan disambut dengan Tari Gambyong, sebuah tarian tradisional yang melambangkan penghormatan dan sukacita. Di Istana Gebang pula, Mas Ibin, Elim, partai pendukung, dan para simpatisan akan menggelar deklarasi bersama, meneguhkan komitmen mereka untuk maju dalam pemilihan. Setelah itu, mereka akan berkonvoi menuju KPU dengan rute yang melewati berbagai jalan utama di Kota Blitar, di antaranya Jl Sultan Agung, Jl Diponegoro, Jl Sudanco Supriadi, hingga akhirnya tiba di Jl Pemuda Soempono, lokasi KPU setempat.
Deklarasi di Istana Gebang dan perjalanan menuju KPU ini tidak hanya menjadi simbol kesiapan mereka, tetapi juga menunjukkan bagaimana pasangan calon ini berupaya mengakar kuat di tengah masyarakat Blitar, membawa harapan dan semangat perubahan untuk masa depan kota yang lebih baik. (Roz/Ali)