Fenomena alam terjadi di wilayah Blitar, di mana ribuan kupu-kupu berwarna kuning terlihat bermigrasi sejak 24 Oktober 2024.
Fenomena serupa dilaporkan juga terjadi di Kota Malang, Kabupaten Malang bagian Selatan, Tuban, Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah, dan Kabupaten Gunung Kidul di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menanggapi hal ini, Alaika Rahmatullah, peneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), menyatakan bahwa migrasi kupu-kupu yang bergerak ke arah timur ini mungkin terkait dengan perubahan iklim, ketersediaan makanan, atau kebutuhan reproduksi.
“Dalam siklus ekologis, kupu-kupu bermigrasi untuk menemukan lingkungan yang sesuai dengan siklus hidupnya. Perubahan suhu, kelembapan, dan musim dapat menjadi pemicu migrasi kupu-kupu tersebut,” ungkap Alaika pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Alaika juga menyebutkan bahwa migrasi kupu-kupu ini adalah respons mereka terhadap pergantian musim dari kemarau ke musim hujan, yang diprediksi akan dimulai pada awal November.
“Kurangnya ketersediaan tumbuhan inang untuk larva juga bisa menjadi penyebab migrasi,” jelasnya.
Untuk durasi migrasi, Alaika menambahkan bahwa kupu-kupu ini dapat bermigrasi selama beberapa hari, tergantung kondisi cuaca dan ketersediaan makanan.
“Lamanya migrasi bisa mencapai beberapa hari, bergantung pada faktor cuaca dan sumber makanan,” pungkasnya. (HEV/YUN)