Di Kota Blitar, terdapat sebuah warung makan yang menyediakan hidangan secara cuma-cuma bagi mereka yang membutuhkan. Warung ini berada di Jalan Anjasmoro, Kepanjenkidul Kota Blitar.
Warung makan gratis ini telah beroperasi selama sekitar 2,5 tahun yang lalu. Semua kalangan, termasuk tukang becak, pengamen, ojek online (ojol), dan banyak lainnya, dipersilakan datang dan menikmati makanan gratis di sini.
Setiap hari, warung makan gratis ini selalu penuh dengan pengunjung. Banyak penduduk sekitar yang kurang mampu juga memanfaatkannya.
Didin Andriani (40), pemilik warung makan gratis ini, berkata, “Kami buka setiap hari, mulai dari pukul delapan pagi hingga pukul 14.00 WIB. Kami sangat bersyukur bisa membantu sesama.”
Warung ini menyajikan beragam hidangan, termasuk nasi, beraneka ragam sayuran, dan hidangan lauk-pauk. Air putih dan teh juga tersedia gratis bagi pengunjung.
Di sini, tidak ada batasan untuk berapa banyak hidangan yang boleh diambil oleh setiap orang. Bahkan, para pengunjung bisa kembali mengambil hidangan atau menambah porsi mereka.
Warung makan gratis ini pertama kali dibuka pada Februari 2021. Didin ingin memberikan bantuan kepada mereka yang kesulitan mendapatkan makanan selama pandemi COVID-19. Respon positif dari teman-temannya membuat warung makan ini tetap berjalan hingga saat ini.
Didin menekankan bahwa warung makan gratis ini terbuka untuk semua orang, baik yang ingin makan gratis maupun yang ingin memberikan donasi. Tidak ada batasan dalam hal memberikan sumbangan.
Selain Didin, ada sejumlah relawan yang turut membantu. Mereka biasanya memiliki jadwal piket masing-masing. Namun, saat Idul Fitri, warung makan gratis ini akan tutup sementara.
Salah satu relawan, Delvia Nesvi Satari (31), mengungkapkan bahwa ia bergabung dengan tim warung makan gratis ini sejak setahun yang lalu. Ia ingin menjadi individu yang berkontribusi dengan membantu mereka yang membutuhkan.
Delvia, seorang wanita cantik asal Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar, menyatakan bahwa menjadi relawan di warung makan gratis juga merupakan kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh generasi muda. Selain itu, ini adalah wujud rasa syukur atas kesehatan dan rezeki yang diberikan kepada mereka.
“Melihat senyuman tukang becak, pengamen, dan lainnya memberikan kebahagiaan kepada para relawan,” tambahnya.
Selain membantu di warung makan gratis, Delvia juga sering mengunggah video kegiatan relawan mereka. Ia berharap video-video tersebut dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap sesama.
Delvia juga menyadari bahwa ada beberapa komentar negatif tentang aktivitas mereka, seperti tuduhan riya atau pamer. Namun, ia tidak terlalu mempedulikannya. Baginya, yang terpenting adalah niat baik untuk membantu sesama. Ia mengajak siapa saja yang ingin berdonasi untuk bergabung, dan tidak masalah jika ada komentar negatif.
–
Editor: Luthfia Azarin