Pertarungan politik antara Rijanto dan Rini Syarifah pada Pilbup Blitar 2024 semakin dekat dan diperkirakan akan berlangsung sengit. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar telah menyatakan bahwa berkas pencalonan keduanya telah dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat untuk mengikuti Pilkada 2024.
“Kedua calon sudah dinyatakan memenuhi syarat setelah melalui tahap perbaikan,” ungkap Ibrahim Moeti, anggota Divisi Teknis Penyelenggara KPU Kabupaten Blitar pada Senin (17/9/2024).
Kini, pertarungan antara dua kandidat kuat ini hanya tinggal menunggu waktu. Masyarakat masih diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan terkait keabsahan syarat pencalonan keduanya. Setelah itu, KPU Kabupaten Blitar akan melakukan klarifikasi dan menetapkan pasangan calon serta menggelar pengundian nomor urut.
“Tahapan berikutnya adalah tanggapan masyarakat, lalu klarifikasi, dan akhirnya penetapan pasangan calon pada 22 September, diikuti pengundian nomor urut pada 23 September,” lanjut Ibrahim.
Menariknya, perhelatan ini merupakan pengulangan dari pertarungan politik di Pilkada 2020, ketika Rijanto, yang kala itu menjadi petahana, harus mengakui kekalahan dari Rini Syarifah, yang saat itu merupakan pendatang baru di panggung politik Blitar. Pada tahun 2024 ini, posisi keduanya berubah. Rini Syarifah kini bertindak sebagai petahana, sementara Rijanto tampil sebagai penantang.
Susunan pasangan calon pun berubah dibandingkan dengan Pilkada 2020. Rijanto kini berpasangan dengan Beky Herdiansyah, yang dikenal sebagai orang dekat Gus Iqdam, menggantikan Marhaenis Urip Widodo sebagai wakilnya pada pemilihan sebelumnya. Sementara itu, Rini Syarifah memilih Abdul Ghoni sebagai pendampingnya, menggantikan Rahmat Santoso yang menjadi wakilnya pada periode sebelumnya.
Rijanto, saat ditanya mengenai kesiapan maju dalam Pilbup kali ini, dengan optimis menyatakan, “Kalau sudah maju, ya berarti siap untuk menang.”
Rini Syarifah, yang kini menjabat sebagai Bupati Blitar, juga menunjukkan tekad kuat untuk mempertahankan jabatannya. Ia menegaskan bahwa berbagai capaian yang telah diraih selama masa kepemimpinannya harus dilanjutkan. “Sebelumnya kita mengusung slogan maju bersama sejahtera bersama, sekarang kita harus melanjutkan itu. Banyak capaian yang sudah kami lakukan dan harus terus berkelanjutan,” kata Rini saat pendaftaran.
Kini, pertarungan jilid kedua antara Rijanto dan Rini Syarifah tinggal menghitung hari. Apakah Rini akan berhasil mempertahankan posisinya atau justru akan bernasib sama seperti Rijanto pada 2020, ketika petahana tumbang? Semua akan terjawab dalam periode pemilihan yang dijadwalkan berlangsung dari 27 November hingga 16 Desember 2024.