Bencana angin kencang melanda Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang menyebabkan kerusakan di sejumlah bangunan serta dua korban luka akibat tertimpa pohon tumbang.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, bencana ini berdampak pada sembilan desa dan satu kelurahan di beberapa kecamatan.

Daerah yang terdampak meliputi Desa Sukosewu dan Tambakan di Kecamatan Gandusari, Kelurahan Bence, Desa Karangrejo dan Slorok di Kecamatan Garum, serta Desa Ploso Selopuro, Desa Jegu Sutojayan, Desa Sumberasri, Dayu, dan Kedawung di Kecamatan Nglegok.

Ivong Berttyanto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, mengatakan bahwa timnya langsung bergerak cepat untuk melakukan asesmen di lapangan, serta mengevakuasi pohon-pohon yang tumbang dan bangunan yang rusak. Tim BPBD juga melakukan upaya pembersihan di area terdampak.

Baca juga:  Bagaspati, Jagung Varietas Baru Rakitan Petani Blitar yang Tahan Banting

“Kami terus melakukan upaya pemulihan pasca bencana. Fokus utama kami adalah evakuasi dan pembersihan pohon-pohon yang tumbang serta bangunan yang rusak,” ujarnya.

Salah satu lokasi yang mengalami kerusakan parah adalah TK Alhidayah 2 di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum. Bangunan dua ruang kelas di TK tersebut rusak akibat tertimpa pohon yang tumbang.

Beruntung, peristiwa ini terjadi setelah anak-anak sudah pulang, sehingga tidak ada korban jiwa.

“Kerusakan cukup parah, dua kelas rusak berat. Bahkan, bangunan tersebut baru berdiri sekitar 8 bulan. Namun, kami bersyukur anak-anak sudah pulang sehingga tidak ada korban jiwa,” jelas Tamyis, pemilik yayasan TK Alhidayah 2.

Di sisi lain, bencana ini juga menyebabkan dua warga terluka. Satu korban berasal dari Desa Ploso, yang tertimpa material tembok rumah setelah pohon tumbang menimpa dapur rumahnya. Korban mengalami luka pada kepala dan pundak.

Sementara itu, di Desa Kedawung, seorang warga lainnya juga terluka akibat tertimpa pohon yang menimpa atap dapur dan bagian bangunan rumah. Korban di Desa Kedawung mengalami luka di bagian kaki. Kedua korban tersebut telah mendapatkan perawatan medis intensif di rumah sakit.

Proses penanganan kedaruratan terus berlangsung, dengan tim BPBD bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membersihkan lokasi-lokasi yang terdampak.

Baca juga:  Pemkot Blitar Bangun GOR Beladiri Mastrip, Siapkan Dana Rp3,4 Miliar

“Kami pastikan kedua korban luka sudah mendapatkan penanganan medis. Saat ini, kami juga fokus pada pembersihan dan perbaikan sementara pada bangunan yang rusak,” tambah Ivong.

Bagi warga yang terdampak, pemerintah setempat juga menyediakan tempat perlindungan sementara serta bantuan untuk proses pemulihan. Di TK Alhidayah 2, aktivitas belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara waktu hingga proses evakuasi selesai dan situasi kembali aman.

Dengan intensitas angin kencang yang masih cukup tinggi, BPBD Kabupaten Blitar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika ada potensi bahaya lainnya.

Pihak BPBD juga terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak bencana. (HEV/YUN)

Iklan