Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Blitar mencatat bahwa pada tahun 2024 terdapat 363 anak yang tergolong sebagai Anak Tidak Sekolah (ATS). Data tersebut didapatkan setelah proses verifikasi faktual terhadap laporan awal yang diterima dari pemerintah pusat selesai. Ada berbagai faktor yang menyebabkan anak-anak masuk dalam kategori ini.

Menurut Dindin Alinurdin selaku Kepala Dispendik Kota Blitar, data awal yang diterima menunjukkan jumlah ATS mencapai 900 anak. Namun, setelah dilakukan verifikasi langsung di lapangan, jumlah tersebut mengalami penurunan menjadi 363 anak.

Baca juga:  SPMB 2025: Solusi Baru untuk Akses Pendidikan yang Lebih Adil dan Merata

“Sebelumnya pihak kami mendapatkan laporan dari pemerintah pusat, tetapi setelah dilakukan verifikasi faktual, jumlahnya mengalami penurunan,” ujar Dindin pada Sabtu (22/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa alasan yang menyebabkan anak-anak di Kota Blitar tidak bersekolah. Salah satu penyebab utama adalah faktor ekonomi, di mana kondisi keuangan keluarga yang terbatas membuat mereka tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya. Selain itu, kurangnya dukungan dari orang tua dan keluarga juga menjadi faktor signifikan yang menyebabkan anak-anak lebih memilih untuk bekerja daripada bersekolah.

Baca juga:  Siswa SMKN 3 Blitar Gagal Mendaftar SNPMB, Kepala Sekolah Minta untuk Tidak Diberitakan

Selain kendala ekonomi dan dukungan keluarga, ada pula anak-anak yang sebenarnya memiliki keinginan untuk bersekolah, tetapi tidak ingin terikat dengan sistem pendidikan formal, baik di sekolah negeri maupun swasta. Sayangnya, mereka kurang mengetahui adanya pilihan pendidikan nonformal yang dapat menjadi alternatif bagi mereka.

Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, Dispendik Kota Blitar terus menjalin kerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait guna mencari solusi terbaik agar anak-anak yang tidak bersekolah tetap mendapatkan akses pendidikan. Diharapkan langkah ini dapat menekan jumlah ATS dan memastikan setiap anak di Kota Blitar memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Baca juga:  Seragam Gratis di Kota Blitar Dibagikan Tanpa Ongkos Jahit, Orang Tua: Tidak Masalah

Dindin juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendataan serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pendidikan, baik formal maupun nonformal. Langkah ini bertujuan agar jumlah ATS di Kota Blitar dapat semakin berkurang di masa mendatang. (IND/SAN)

Iklan