Ketua Umum Serikat Petani Indonesia atau SPI, Henry Saragih menyambut baik panen raya padi satu juta hektare dalam bulan ini. Para petani di berbagai daerah Indonesia merayakan panen raya ini.

Henry menilai bahwa panen tahun ini cukup bagus karena beberapa sentra padi sudah mengalami kenaikan produktivitas. Pihaknya mengatakan bahwa beras akan dalam posisi yang aman atau cukup. Meski begitu, Henry ingin produktivitas terus meningkat untuk ke depannya.

Selain itu, Henry juga meminta agar pemerintah meningkatkan jumlah atau porsi anggaran pupuk organik sebagai alternatif atas langkanya pupuk kimia saat ini. Apalagi harga pupuk kimia sudah terlampau mahal karena beragam hal.

Baca juga:  Kenaikan Suku Bunga The Fed Perkuat Rupiah Hingga 113 Poin

Salah satu penyebab harga pupuk mahal adalah BBM yang naik tahun lalu dan perang Rusia Ukraina yang berdampak langsung.

Menurut Henry, semua pihak perlu memperhatikan secara menyeluruh terkait masalah pupuk ini. Karena pupuk yang langka di beberapa tempat sangat berpengaruh pada pola produksi. Jadi, perlu perhatian khusus untuk masalah pupuk ini agar petani semakin semangat lagi dalam menanam.

Tidak hanya itu, Henry juga membutuhkan penegasan pemeritah tentang Harga Eceran Tertinggi untuk penjualan beras supaya jangan terlalu tinggi maupun terlalu rendah.

Sebelumnya, ketika menghadiri panen raya di wilayah Ngawi, Presiden menghimbau supaya Badan Pangan Nasional (Bapanas) mampu menjaga kesimbangan gabah ketika petani serentak menggelar panen raya nasional.

Baca juga:  Jokowi Gaungkan Indonesia Maju 2045, Megawati: Urus Dulu Stunting

Langkah seperti itu sangat penting agar Bulog bisa menyerap gabah kering panen secara wajar dan jelas.

Perlu diketahui bahwa produksi padi secara nasional tahun 2022 tercatat mencapai 54,75 juta ton GKG atau naik sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen daripada produksi 2012 yang hanya mencapai 54,42 juta ton GKG.

Tidak hanya itu, luas panen pada tahun 2022 telah menyentuh angka 10,45 hektar atau mengalami kenaikan 40,87 ribu hektar atau naik 0,39 persen daripada tahun 2021 dengan luas panen sebanyak 10,41 juta hektare.

Baca juga:  Sumber Air Mendadak Bau Kotoran Sapi, Warga Blitar Resah

Sementara itu, Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian mendorong aksi cepat untuk penanam serentak usai panen raya selesai sekitar April mendatang. Menteri Pertanian ini beralasan jika percepatan penanaman perlu petani lakukan mengingat ketersediaan air pada bulan ini masih sangat melimpah.

“Saya berharap panen yang lebih cepat ini bisa kita maksimalkan secara serentak karena kita akan menghadapi musim kemarau yang panjang. Meskipun ternyata ketika panen ini berlangsung hujan masih ada sehingga anomali cuaca harus kita perhitungkan bersama,” ujar Menteri Pertanian.

Editor: Indo Guna Santy

Iklan