Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus meningkatkan penetrasi pasar di segmen mikro untuk menggerakan perekonomian di tingkat grassroot. Tujuannya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. Hingga akhir Desember 2022 lalu, tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit mikro sebesar Rp551,26 triliun atau tumbuh sebanyak 13,92% yoy (year on year).
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkap bahwa salah satu pendorong utama kinerja bisnis mikro BRI adalah adanya keberadaan integrasi ekosistem ultra mikro yang saat ini menjadi sumber pertumbuhan baru BRI.
Supari juga memaparkan bahwa strategi inisiatif terkait dengan post integration pasca pembentukan ekosistem Ultra Mikro telah disiapkan dengan tujuh inisiatif utama. Framework pemberdayaan dalam rangka mendalami inklusi keuangan dan literasi juga telah dimiliki. Dengan adanya dukungan IT Capability BRI, riset dan data analytic serta BRIKodes, ia merasa beberapa target yang diberikan stakeholder terkait dengan holding Ultra Mikro pasti bisa terlampaui.
Ekosistem Ultra Mikro Tingkatkan Kredit BRI
Komposisi kredit mikro BRI mencapai persentase sebesar 48% dari keseluruhan kredit BRI setelah hadirnya ekonomi Ultra Mikro. Angka tersebut meningkat dari sebelumnya, yakni 40%. Jika dirincikan lagi, ada sebanyak 35,3 juta debitur ultra mikro. Di antaranya sebanyak 14,4 juta orang merupakan debitur BRI, debitur PNM sebanyak 14 juta dan 7 juta debitur Pegadaian.
Sementara dari sisi rekening simpanan, telah tercatat lebih dari 144 juta rekening simpanan dengan kategori ultra mikro. BRI optimistis untuk tahun ini, kredit mikro bisa tetap tumbuh double digit.
Perseroan pun tengah mempersiapkan beberapa strategi agar bisa mencapai target tersebut. Seperti program revitalisasi mantri atau pemasar mikro BRI yang menempatkan para mantri di wilayah yang spesifik. Hal ini bertujuan membuat engagement dengan masyarakat akan semakin kuat. Mantri bisa mengenali lebih dalam calon nasabahnya, sehingga bisa mengetahui profil risiko dari masyarakat atau calon nasabah tersebut.
Selain itu, BRI juga terus melakukan enhancement business process di BRISPOT, sehingga Mantri mampu memantau kualitas nasabah kelolaannya secara harian. Berkat adanya BRISPOT, BRI sanggup mencairkan KUR sebesar Rp1 triliun per harinya.
Supari menegaskan, BRI percaya bahwa ekonomi masyarakat yang berada di level grassroot bisa meningkat jika terintegrasikan dan diberdayakan dengan baik, sehingga mampu memberikan benefit terhadap segmen di atasnya.
–
Editor: Luthfia Azarin