Geliat Kembali Pasar Legi Blitar dengan Penjualan Online

Pedagang di Pasar Legi Mengikuti Pelatihan Jualan Online (Sumber gambar: beritajatim.com)

Pada Selasa, 11 Februari 2025, sejumlah pedagang di Pasar Legi Kota Blitar menerima pelatihan penjualan barang secara online. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan Kota Blitar untuk seluruh pedagang di pasar tersebut.

Joko Purnomo, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Pasar Disperindag Kota Blitar, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membantu pedagang Pasar Legi memanfaatkan teknologi dan mengembangkan metode penjualan baru. Harapannya, omzet pedagang bisa meningkat meski pembeli sepi.

“Biasanya mereka berjualan secara offline atau langsung kepada pembeli. Sekarang, kami dorong mereka untuk mencoba berjualan secara online,” kata Joko Purnomo.

Dengan skema penjualan online ini, diharapkan perekonomian di Pasar Legi Blitar bisa kembali bergerak. Pendapatan pedagang juga diharapkan meningkat, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Baca juga:  PSBR Kota Blitar Gelar Seleksi Pemain, Targetkan Bibit Bertalenta untuk Liga 4

“Jika sebelumnya mereka hanya berjualan di toko, sekarang bisa berjualan online dengan pembeli dari berbagai tempat,” tambahnya.

Pelatihan ini diberikan secara bertahap untuk semua pedagang di Pasar Legi Kota Blitar. Pelatihan ini akan terus dilakukan hingga para pedagang lancar berjualan secara online.

“Pada tahap awal, ada 40 orang di lantai atas. Nanti seluruh pedagang akan mendapat jadwal pelatihan masing-masing,” jelasnya.

Selain pelatihan penjualan online, pedagang di Pasar Legi juga mendapatkan informasi terkait peminjaman modal dari Bank Artha Praja Kota Blitar. Langkah ini diharapkan menjadi solusi atas masalah permodalan yang dihadapi pedagang.

“Permodalan pasti menjadi hal utama bagi para penjual. Jadi, kami juga memperkenalkan produk Bank Artha Praja Kota Blitar agar mereka bisa menambah modal dan memperlancar perputaran usaha,” lanjutnya.

Salah satu pedagang, Siti Riyani, mengakui bahwa berjualan secara online adalah hal yang asing baginya. Meski sudah menggunakan media sosial, ia belum memanfaatkannya untuk berjualan online.

“Biasanya saya live di TikTok. Nanti saya akan mencoba mempromosikan dagangan saya saat live. Semoga ada yang beli,” ungkap Siti Riyani.

Pasar Legi Kota Blitar seolah mati suri setelah terbakar pada 2016. Meskipun telah direnovasi, perekonomian di pasar terbesar di Kota Blitar ini belum juga pulih. Kondisi ini menyebabkan banyak pedagang Pasar Legi Kota Blitar gulung tikar.

Baca juga:  Harga Beras di Kota Blitar Meroket Tajam, Tembus Hingga Rp70 Ribu 5 Kg

“Sejak terbakar dan Covid-19, pasar sangat sepi. Kami berharap dengan ini, penjualan kami bisa meningkat. Kami akan serius belajar,” tandasnya.

Lantai dua Pasar Legi Kota Blitar terlihat sepi dengan banyak los yang tutup. Berdasarkan pengamatan di lapangan, hanya ada beberapa los yang buka, itupun kondisinya sangat sepi tanpa pembeli.

Sepinya Pasar Legi telah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Sejak diresmikan pada bulan April 2022, jumlah pedagang yang menempati kios di lantai dua Pasar Legi terus berkurang.

Saat ini, hanya ada 2-5 pedagang yang berjualan di lantai dua Pasar Legi Kota Blitar, padahal ada sekitar 174 kios di lantai tersebut. (HEV/YUN)

Iklan