Wisata edukasi Republik Durian yang terletak di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar menjadi viral setelah mendapatkan testimoni dari Khofifah Indar Parawansa melalui media sosial. Varietas durian black thorn (duri hitam) menjadi favorit para pecinta durian.

Pada masa liburan, terlihat sejumlah wisatawan yang mengunjungi kebun durian di Srengat ini. Mereka memetik durian langsung dari pohon dan mendapat edukasi mengenai berbagai jenis durian serta cara menanamnya.

“Pada tanggal 25 Desember kemarin, kurang lebih ada 150 mobil pengunjung datang. Mereka berasal dari berbagai kota seperti Malang, Surabaya, dan lainnya. Mereka datang langsung untuk menikmati durian dari kebun kami,” ujarnya pada Kamis (26/12/2024).

Baca juga:  Jelang Liburan Akhir Tahun, Jalur Lintas Selatan Blitar Siap Jadi Primadona Wisata Pantai

Anna menambahkan bahwa pohon-pohon durian yang ada ditanam sejak awal 2020 dan kini siap dipanen. Ada beberapa jenis durian yang ditanam, antara lain durian super tembaga, black thorn, musangking, bawor, masmuar, dan montong. Namun, durian black thorn menjadi yang paling digemari oleh pengunjung.

Menurut Anna, para penggemar durian tidak hanya datang langsung ke lokasi, tetapi juga ada yang memesan secara online. Durian dari Republik Durian bahkan sudah dikirim ke Yogyakarta dan Surabaya.

Terkait harga durian, Anna yang pernah menjadi anggota DPRD Jatim periode 2009-2014 menyebutkan bahwa harga durian bervariasi sesuai dengan harga pasar durian premium. Durian super tembaga dibanderol sekitar Rp 1,5 juta per kilogram, durian black thorn sekitar Rp 600 ribu per kilogram, dan durian musangking Rp 500 ribu per kilogram.

Baca juga:  Yuk Menjelajahi Berbagai Tempat Wisata Religi di Blitar

Anna juga menjelaskan bahwa ada sekitar 116 pohon durian yang ditanam di kebun seluas lebih dari 1 hektare tersebut. Dia berencana, kebun durian ini akan dilengkapi dengan budidaya perikanan dan peternakan sehingga menjadi wisata edukasi yang lebih lengkap bagi pengunjung.

“Tujuan kami mendirikan kebun ini adalah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi integrated farm. Dengan begitu, mereka tidak hanya memperoleh keuntungan tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan tanaman,” ujarnya.

Salah satu wisatawan asal Kediri bernama Diah mengaku tertarik untuk mencoba durian black thorn setelah melihat unggahan Khofifah yang memamerkan durian Blitar.

Baca juga:  Pantai Bukit Indah, Destinasi Blitar yang Cocok untuk Camping

“Ini pertama kali kami ke sini, kebetulan ibu saya orang Srengat, jadi mampir. Setelah melihat postingan Bu Khofifah, saya jadi penasaran dengan durian black thorn. Kami akan coba sekarang,” katanya. [IND/SAN]

Iklan