Seperti yang kita tahu, pemerintahan Myanmar yang diambil alih oleh militer membuat para etnis Rohingya kabur dari negaranya karena takut akan dihabisi. Pengungsi Rohingnya menyebar ke berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Dari semua pengungsi yang masuk ke Indonesia, ada 3 pengungsi Rohingya memilih tinggal di wilayah Kabupaten Blitar dan Tulungagung.

Bahkan, salah satunya telah menikah dengan warga setempat. Menurut pantauan Kantor Imigrasi Blitar, sejauh ini mereka tidak pernah menimbulkan masalah dan tidak ada laporan tidak mengenakkan dari warga setempat.

Baca juga:  IVES 2023: Jawaban Pemulihan Ekonomi Industri Kreatif Pasca COVID

Ketiga pengungsi Rohingya tersebut tinggal di wilayah yang berbeda. Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar, Raden Vidiandra mengungkap bahwa satu orang bertempat tinggal di Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Tepatnya di kawasan Blitar Selatan.

Satu orang lagi bertahan di Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Dan satunya lagi bertempat tinggal di wilayah Ngunut, Kabupaten Tulungagung.

Pengungsi Rohingya Diterima Baik di Blitar dan Tulungagung

Para pengungsi Rohingya bisa mudah beradaptasi dengan masyarakat setempat. Sejak berada di Blitar dan Tulungagung, pihak imigrasi tidak pernah mendapatkan laporan adanya masalah yang ditimbulkan oleh mereka. Bahkan, salah satu pengungsi menikahi warga setempat saking dekatnya.

Baca juga:  Gempa Laut Jawa, Warga Blitar Merasa Berayun Seperti Terkena Vertigo

Informasi yang beredar mengungkap bahwa dari pernikahan itu, keduanya telah dikaruniai buah hati. Meskipun demikian, status perkawinan tersebut belum bisa dicatatkan secara legal formal. Vidiandra mengatakan, meski keberadaan pengungsi Rohingya di Indonesia khususnya di Blitar dan Tulungagung sudah cukup lama, mereka tidak bisa langsung serta merta menjadi WNI. Ada proses panjang yang harus mereka lalui.

Vidiandra juga menambahkan, keberadaan para pengungsi Rohingya ini dilindungi UNHCR sekaligus menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Mereka diberi waktu sampai mendapatkan negara tujuan pengungsian. Sebab, sampai saat ini Pemerintah Australia belum mengeluarkan kebijakan untuk pengungsi baru.

Baca juga:  Pasar Loak Dipindah ke Bekas Pasar Burung Dimoro Blitar, Pedagang Optimis Bakal Lebih Ramai

Pada tahun 2019, pengungsi Rohingya yang masuk negara Indonesia jumlahnya mencapai 582 jiwa. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan jumlah pengungsi Rohingya yang masuk pada tahun 2017, yakni mencapai 959 jiwa.

Editor: Luthfia Azarin

Iklan