Arema FC akan menghadapi Dewa United FC di Stadion Soepriadi Blitar pada Senin, 12 Agustus 2024. Pertandingan ini mengundang perhatian khusus dari Dinas Pendidikan Kota Blitar, yang memutuskan bahwa seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA, akan melaksanakan pembelajaran secara daring pada hari tersebut.

Kebijakan ini diberlakukan demi memastikan keamanan dan kelancaran selama pertandingan berlangsung. “Kami telah berdiskusi dengan berbagai pihak, termasuk internal dinas dan sekolah, dan memutuskan bahwa pada tanggal 12 Agustus, pembelajaran tetap dilaksanakan, tetapi melalui daring,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dindin Alinuridin, pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

Baca juga:  Tekan Emisi Karbon, Mahasiswa UMM Rancang Knalpot Ramah Lingkungan

Langkah ini menimbulkan pro dan kontra, mengingat siswa harus belajar dari rumah hanya demi kelancaran sebuah pertandingan sepak bola. Namun, Pemerintah Kota Blitar menegaskan bahwa keputusan ini diambil bukan untuk mengorbankan pendidikan, melainkan sebagai langkah antisipasi demi keselamatan para siswa.

“Kami ingin memastikan bahwa pergerakan siswa, terutama yang diantar jemput, tidak terganggu oleh penutupan jalan atau keramaian lainnya, terutama saat jam siang,” jelas Dindin.

Kebijakan ini berlaku untuk seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Blitar dan Kementerian Agama Kota Blitar. Bahkan, sekolah-sekolah swasta pun diminta untuk mengikuti kebijakan ini. Dari tingkatan PAUD hingga SMA, semua diinstruksikan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.

Baca juga:  Maling Kotak Amal di Blitar Keciduk CCTV, Jadi Buronan Polisi

“Meski pertandingan dijadwalkan berlangsung sore hari, pergerakan suporter yang diperkirakan dimulai sejak pagi menjadi perhatian utama kami. Dengan langkah ini, kami berharap dapat meringankan beban petugas keamanan dan sesuai dengan aturan, pembelajaran daring dapat dilaksanakan,” tambah Dindin.

Sosialisasi mengenai kebijakan ini telah dilakukan kepada pihak sekolah dan wali murid. Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kota Blitar juga berencana untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran daring ini setelah pertandingan, guna memastikan langkah tersebut memberikan hasil yang optimal tanpa mengurangi kualitas pendidikan. (Hev/Lut)

Iklan