Tercatat sebanyak 26 warga Kabupaten Blitar menghibahkan 39 bidang tanah untuk pembangunan gedung sekolah madrasah negeri di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).
Hibah tanah pribadi dengan total luas mencapai 45.669 meter persegi ini dilakukan karena terdorong melihat ruang kelas madrasah yang tidak cukup menampung siswa. Tiga tahun terakhir ini, total nilai ekonomis tanah hibah dari masyarakat Blitar kepada negara telah mencapai nilai Rp20 miliar.
Jumat (19/5/2023), Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Blitar, Taufiq mengatakan kepada wartawan bahwa nilai jual obyek pajak (NJOP) tanah hibah dari masyarakat sangat besar karena mencapai Rp20 miliar.
Sebanyak 39 bidang tanah yang dihibahkan saat ini digunakan untuk perluasan fasilitas belajar mengajar beberapa madrasah negeri, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA).
Taufiq mengakui jika fenomena hibah tanah oleh warga Blitar ke negara untuk madrasah itu merupakan fenomena baru yang terjadi seiring meningkatnya jumlah madrasah negeri, namun tidak didukung dengan adanya sarana bangunan yang memadai.
“Sehingga, membuat banyak calon siswa tidak bisa tertampung di madrasah yang berdekatan dengan tempat tinggal mereka,” ungkap Taufiq.
Berdasarkan data yang terkumpul, tercatat ada sebanyak 430 sekolah madrasah di Kabupaten Blitar baik yang berstatus negeri maupun swasta. Jumlah tersebut sudah meliputi berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tingkat MI hingga MA.
Dibandingkan sekolah umum seperti SD hingga SMA/SMK pada kurun waktu lima tahun terakhir, jumlah siswa di sekolah madrasah negeri maupun swasta di Kabupaten Blitar terus mengalami peningkatan.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementeria Agama Kabupaten Blitar, Bahruddin mengatakan, terdapat total 68.159 siswa pada tahun ajaran 2020/2021. Jumlah tersebut meningkat pada tahun ajaran 2022/2023 yang mencapai 70.670 siswa.
“Dalam waktu 5 tahun terakhir, telah terjadi pertumbuhan jumlah siswa madrasah di Kabupaten Blitar sebesar 3,6% per tahun. Sementara jumlah siswa madrasah negeri yang berjumlah 28 sekolah di Kabupaten Blitar pertumbuhannya jauh lebih tinggi lagi, yaitu 7,6% per tahun,” terangnya.
Bahruddin kembali mengungkap, warga sekitar terdorong untuk menghibahkan tanah mereka karena kenaikan jumlah siswa madrasah yang tidak berbanding lurus dengan fasilitas gedung yang memadai.
Bagi Kementerian Agama Kabupaten Blitar, adanya fenomena tersebut sebagai perwujudan bentuk kepedulian warga dalam membantu mencerdaskan anak bangsa sangat patut diapresiasi.
“Warga yang memberikan hibah yakin, hibah tanah untuk pendidikan merupakan amal jariyah yang pahalanya tidak akan pernah putus,” pungkas Bahruddin.
–
Editor: Luthfia Azarin