Dugaan bahwa 16 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki oleh PLN berkontribusi terhadap polusi udara di sekitar Jakarta telah mendorong inovasi di sektor industri ini. Dalam rangka mengatasi masalah ini, PLN telah mengembangkan pengolahan limbah sawit untuk memastikan pasokan bahan biomassa bagi PLTU yang dimiliki oleh PLN Group.

Namun, upaya ini menghadapi kendala di sekitar wilayah Jakarta, di mana pasokan limbah sawit belum mencukupi untuk memproduksi biomassa. Oleh karena itu, langkah awal pengolahan limbah sawit dilakukan di pusat-pusat perkebunan kelapa sawit. Pilihan jatuh pada PLTU Sanggau di Kalimantan Barat sebagai lokasi uji coba pertama untuk proses pengolahan limbah sawit, yang rencananya akan diperluas hingga mencakup PLTU Sintang di Kalimantan Barat.

Baca juga:  Setara dengan 15 Ribu Sekolah dan 201 Rumah Sakit, Penerimaan Royalti Batu Bara Hilang

Kerja sama ini merupakan hasil kolaborasi antara PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dan PT Utama Neo Futura. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan biomassa bagi PLTU PLN Grup. Menurut Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris S, langkah ini adalah bagian dari upaya akselerasi PLN EPI untuk mengamankan pasokan biomassa. Ketersediaan biomassa dari limbah tandan kosong sawit merupakan langkah progresif yang penting.

Aris menjelaskan bahwa limbah tandan kosong sawit akan diolah menjadi bahan baku biomassa dan telah melewati uji coba di PLTU. Oleh karena itu, nota kesepahaman ditandatangani untuk menetapkan kesiapan stok biomassa dalam waktu dua bulan.

Setelah limbah tandan kosong sawit diolah menjadi stok, PLN EPI akan melanjutkan dengan uji coba tahap II, yaitu menggunakan 50-100 ton biomassa dari limbah tandan kosong sawit ke PLTU. Uji coba ini akan dilakukan setelah hasil laboratorium diterima dan disetujui.

Baca juga:  Semarak Ramadhan, RS Islam Aminah Blitar Gelar Lomba MTQ

Aris menambahkan bahwa nota kesepahaman antara PLN EPI dan PT Utama Neo Futura akan memberikan kepastian mengenai aspek finansial dan proses kerja yang diharapkan oleh kedua belah pihak.

Rengkuh Banyu Mahandaru, Komisaris PT Utama Neo Futura, menjelaskan bahwa pasokan biomassa dari limbah tandan kosong sawit akan siap pada Oktober 2023. Uji coba akan dimulai di PLTU Sanggau, dengan rencana ekspansi ke PLTU Sintang setelah kondisi lapangan dievaluasi.

Pada tahun 2023, PLN EPI telah menjalin 7 nota kesepahaman dengan mitra strategis untuk mengembangkan potensi biomassa di Indonesia. Rencananya, akan ada kontrak untuk 1,4 juta ton biomassa pada tahun tersebut. Hingga Juli 2023, PLN EPI telah menyediakan 483.791 ton biomassa untuk 41 lokasi PLTU, yang telah menghasilkan energi hijau sebesar 520.445 MWh dan mengurangi emisi sebesar 517.691 ton CO2 melalui penggunaan biomassa dalam PLTU.

Baca juga:  Tercatat Sebagai Penerima, Warga Blitar Mengaku 6 Tahun Tak Dapat BPNT

Sementara itu, kabut polusi yang mengganggu Jakarta beberapa pekan belakangan diduga berasal dari 16 PLTU berbasis batu bara yang berada dekat dengan kota tersebut. Data dari Global Energy Monitor menunjukkan bahwa 10 PLTU berada di Banten dan enam PLTU lainnya berada di Jawa Barat.

Editor: Rozak Al-Maftuhin

Iklan