Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengakui bahwa pertemuan antara calon Presiden potensial Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) adalah bagian dari upaya menjalin komunikasi politik.

Bahkan, PDIP memiliki niat untuk mengajak PKB bergabung dalam koalisi yang mendukung Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden 2024.

“Sesungguhnya, Ganjar Pranowo dan Gus Muhaimin memiliki hubungan pertemanan yang sudah lama terjalin,” ungkap Said Abdullah, Ketua DPP PDIP, dalam pernyataan tertulisnya pada Sabtu (19/8/2023).

Said menjelaskan bahwa persahabatan di antara keduanya telah terbentuk sejak mereka berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Baca juga:  Analisa Bisnis Teh Poci yang Perlu Diketahui Sebelum Memulai Bisnis

Namun, kolaborasi mereka tidak hanya sebatas itu. Menurut Said, Ganjar dan Cak Imin juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada tahun 2009. Ini terjadi sebelum Ganjar Pranowo diamanahkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013.

“Hubungan akrab antara Gus Muhaimin dan Mas Ganjar terjalin dengan mudah karena mereka memiliki sejarah persahabatan sejak masa kuliah, dan hubungan ini terus berlanjut hingga saat mereka menjadi anggota DPR,” kata Said.

Menurut Said, riwayat panjang pertemanan ini tidak menutup kemungkinan bagi Cak Imin dan PKB untuk mendukung Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden 2024. Namun, dia menekankan bahwa dukungan politik tidak hanya ditentukan oleh hubungan pribadi semata, melainkan juga melibatkan prestasi, kinerja, dan dukungan rakyat yang menjadi faktor penting.

Baca juga:  Dianggap Gagal di Jawa Tengah, Mampukah Ganjar Memimpin Indonesia?

Said menyoroti bahwa hasil survei yang baru-baru ini dipublikasikan oleh Indikator Politik menunjukkan bahwa 40,3 persen pemilih dari PKB berada di pihak Ganjar Pranowo, sementara Prabowo Subianto mendapat dukungan 30,5 persen, dan Anies Baswedan 25 persen.

“Saya yakin bahwa preferensi pemilih dari PKB ini akan menjadi pertimbangan bagi Cak Imin dalam memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo dengan lebih kuat,” tegas Said.

Selain itu, Said melihat bahwa basis pemilih dari PKB dan PDIP memiliki karakteristik yang serupa, dengan mayoritas dari mereka berasal dari kalangan menengah ke bawah atau kelompok ekonomi rendah.

Baca juga:  Demi Kondusifitas, Polisi Larang Warga Kota Blitar Rayakan HUT RI dengan Battle Sound

“Kemiripan karakteristik ini akan mempermudah PDIP dan PKB untuk bersatu dalam satu barisan dalam Pemilihan Presiden 2024. Kami berharap bahwa PKB akan menjadi bagian dari koalisi partai yang bersama-sama dengan PDIP berhasil membawa calon presiden yang sama meraih kemenangan, seperti yang terjadi pada tahun 2014 dan 2019,” tambahnya.

Editor: Rozak Al-Maftuhin

Iklan