Tujuh orang penduduk Blitar, Jawa Timur, yang sebagian besar merupakan anak-anak, telah meninggal dunia dalam tiga bulan terakhir dari Februari hingga April 2024 akibat demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Mereka termasuk dalam jumlah total 1.370 pasien yang terinfeksi virus dengue dalam empat bulan terakhir sejak Januari 2024.
Christine Indrawati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, mengkonfirmasi bahwa dalam periode tersebut, tujuh orang telah meninggal dunia karena serangan virus dengue, dengan lima di antaranya pada bulan April. Dua lainnya meninggal pada bulan Februari dan Maret masing-masing satu orang.
Christine tidak memberikan detail apakah penanganan terhadap mereka terlambat atau tidak, tetapi dia menyatakan bahwa mereka yang meninggal sudah mencapai fase DBD.
Menurut Christine, puncak kasus infeksi virus dengue terjadi pada bulan Maret 2024 dengan 670 kasus, setelah peningkatan dari 156 kasus pada bulan Januari menjadi 306 kasus pada bulan Februari. Christine belum dapat memastikan apakah akan terjadi penurunan kasus pada bulan April meskipun jumlah kasus pada tanggal 22 April adalah 238.
Meskipun ada dugaan penurunan kasus, jumlah kematian akibat DBD meningkat menjadi 5 orang. Christine juga menyatakan bahwa kasus infeksi virus dengue telah meningkat sejak November 2023 dan terus meningkat hingga awal 2024. Bukan hanya di Kabupaten Blitar, tetapi juga di seluruh Indonesia dengan peningkatan tiga kali lipat menurut data dari Kementerian Kesehatan.
Christine mencatat bahwa peningkatan kasus ini terutama disebabkan oleh cuaca yang dipengaruhi oleh badai El Nino. Namun, kesadaran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk masih rendah karena banyak yang mengabaikan fakta bahwa nyamuk Aedes aegypti bertelur di air yang jernih dan tenang.
Oleh karena itu, dia mendorong agar masyarakat lebih rajin dalam membuang air yang bisa menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk tersebut.
Christine juga menjelaskan bahwa kasus infeksi virus dengue memiliki empat tingkat kesakitan, mulai dari demam dengue, DBD, sindrom kejut dengue, hingga sindrom dengue yang berkembang.
–
Editor: Indo Guna Santy